Cara Trading Dengan Head And Shoulders Pattern

Halo sobat sukaprofit.com Saat sebelum kita mangulas menimpa apa itu Head and Shoulders Failure Pattern, aku percaya jika sebagian besar trader mengidentifikasi apa yang diucap pola Head and Shoulders. Pola ini merupakan pola reversal( pembalikan arah) yang lumayan populer di mata para chartist ataupun analis teknikal.

Pola ini timbul kala market lagi terletak pada siklus uptrend( tren naik). Kemunculannya mengindikasikan pembalikan arah dari uptrend tersebut. Buat lebih jelasnya silakan baca postingan Pola Head and Shoulders: Valid Buat Seluruh Time Frame.

HS Human

Dinamakan Head and Shoulders sebab wujudnya nampak semacam kepala orang dengan bahu di kanan serta kirinya. Tidak susah buat menciptakan pola Head and Shoulders di chart, sebab keseriusan kemunculannya lumayan besar serta gampang diidentifikasi. Baik di time frame kecil ataupun besar di pasar saham, forex, ataupun pasar derivatif yang lain.

Tetapi, mengerti kah kamu kalau nyatanya pola Head and Shoulders pula kerap kandas alias tidak menciptakan sinyal reversal. Yang terjalin malah tren bersinambung sehabis pola Head and Shoulders timbul. Inilah yang diucap dengan Head and Shoulders Failure Pattern. Jadi, Head and Shoulders Failure Pattern menampilkan sinyal trend continuation( tren bersinambung).

Identifikasi Head and Shoulders Failure Pattern

Pola Failure Head and Shoulders timbul kala pola Head and Shoulders terkonfirmasi( harga menembus neckline ataupun breakout neckline), namun harga tidak mempunyai momentum yang lumayan buat melanjutkan breakout. Sehingga harga kembali ke zona shoulders. Konfirmasi dari pola Failure Head and Shoulders merupakan kala harga menembus titik paling tinggi right shoulder.

Akibat( implikasi) dari Failure Head and Shoulders ini merupakan tren kembali bersinambung naik diiringi momentum yang kokoh. Perhatikan chart EUR/ USD berikut:

Failure HS

Ini merupakan pola Head and Shoulders yang timbul pada chart EUR/ USD di time frame M30, per bertepatan pada 17 Januari 2018. Coba tebak apa yang hendak terjalin setelahnya. Apakah harga hendak melanjutkan breakout- nya? ataupun harga kembali naik?

Kamu bisa jadi mengira harga hendak melanjutkan breakout- nya. Sebab telah nampak sangat jelas pola Head and Shoulders- nya ya kaan. Hmm penasaran? Nih..

Failure HS1

Tampaknya sehabis pola Head and Shoulders tercipta, harga kembali melanjutkan tren menaiknya. Inilah yang diucap pola Head and Shoulders Failure. Serta dapat jadi kesempatan untuk traders dengan melaksanakan entry buy stop dengan kriteria bagaikan berikut:

Entry Buy Stop: Bila harga menembus right shoulder

Stop Loss: Neckline

Sasaran: 100% jarak head ke neckline yang diukur dari titik paling tinggi right shoulders.( perhatikan chart diatas).

Berikut ini tampilan Failure Head and Shoulders pada chart ES( S&P E- mini Futures):

ES HS Failure

ES HS Failure 2

Failure Head And Shoulders Pada Sumco Corp.( Saham yang listing di Nikkei Jepang):

Sumco Fail HS

Penutup

Semenjak masa teori Dow, pola- pola klasik semacam Head and Shoulders, Cup and Handle, serta lain sebagainya dikira sangat kredibel dalam menolong mengenali kesempatan entry( sinyal) untuk trader. Tetapi, akhir- akhir ini pola- pola tersebut terus menjadi lingkungan, sehingga memerlukan pengalaman bila mau memakainya secara optimal.

Bukti- bukti empiris baru menampilkan terdapatnya pergantian pada pola- pola klasik. Pertumbuhan teknologi membuat pola- pola klasik tidak gampang buat diidentifikasi serta dimanfaatkan bagaikan sinyal. Timbulnya algoritma, robot trading, serta penanda baru, membuat pola- pola klasik seolah turut tumbuh.

Oleh sebab itu, bagaikan traders, harus hukumnya buat senantiasa belajar suatu yang baru. Ya intinya wajib berkembanglah, jangan terpatok pada analisa klasik saja.

Menekuni metode analisa modern pula bukan berarti menyepelehkan analisa klasik. Sebab analisa klasik tidak hendak sempat usang. Cuma saja analisa klasik hendak terus tumbuh menjajaki pertumbuhan jaman. Semacam yang terjalin pada pola Head and Shoulders ini.

Share this post